11.1.11

Saat Nuh ke Tasik

“Ass ibu bade tumaros dupi ka desa suka laksana kec. Cigungur ti terminal naek angkot jurusan mana?punten ngawagel” (dibaca, Ass. Ibu mau nanya kalau ke desa suka laksana kec. Cigungur dari terminal naek angkot jurusan apa? Maaf mengganggu). Kening saya langsung mengerut karena keheranan menerima pesan SMS itu. Mungkin salah kirim kali ya bisiku dalam hati, bagaimana tidak heran nomornya tidak dikenal terus alamat yang ditanyakan gak saya ketahui. Dengan ta menghiraukan pertanyaan pesan tersebut, ta di balas lah sms itu (sebenarnya sih karena lagi gak punya pulsa juga.hihihihi). Dua hari kemudian, samar-samar lagu what if nya mocca terdengar dari ruang TV . segera saya menghampiri HP, ada panggilan masuk dari nomor yang dua hari kemarin menanyakan alamat yang ta jelas itu. “Assalamualaikum” suara laki-laki membuka pembicaraan. “ini dengan tantenya upi?” tanya nya, “oh bukan, maaf salah sambung” jawabku singkat. “ini dengan tante yang suka tidur ya? Suka males-malesan kalo pagi di kasur?” (Glek....siapa nih orang, tau kebiasaan “baiku” sewaktu di kosan.hehehe). terdengar tawa yang ta asing di telingaku, dan menuju pada satu nama “ a.roma?” “hahahaha” jawabnya, cukup sebagai pengganti kata iya! a.roma adalah suami sahabatku nuraini sarah (dipanggil Nuh), nuh menikah waktu masih kuliah di Bandung dulu, makanya suaminya itu tau kebiasaan kami di kosan (terutama saya yang pernah sekamar dengan nuh.hehehe) “waduh, kenapa smsnya tidak di balas?” dengan rasa bersalah saya menjawab dengan “hehe....maaf a, bla,,,bla...bla...” buanyak alasan deh pokonya. Ternyata eh ternyata suaminya nuh itu lagi ada di tasik, sedang mengkuti perkemahan se jawa barat yang di adakan oleh salah satu ORMAS besar di Indonesia. Terjawablah keheranan saya mengenai pesan dua hari kemarin, tapi anehnya meskipun saya orang tasik ko tidak tau ya alamat tersebut ( saya yang kurang gaul apa tempatnya yang “pelosok”?.hehehe) Katanya, besok istrinya akan ke tasik mau menghadiri musyawarah wilayah ORMAS se Jawa Barat di dadaha tasik sekaligus bertemu dengan saya dan teman-teman. “Ok deh a, besok saya ke dadaha” menutup pembicaraan pagi itu. Di sms lah temen-temen supaya besok bisa kumpul ke dadaha, dari 3 temen yang di kasih tau cuman ijonk aja yang bisa, mengenai namanya ijonk sebenarnya sih nama aslinya Muhammad Haromain, gak tau asal-usulnya dari mana nama panggilanya itu, soalnya kalau lihat orangnya uh........... jauh banget ma ijonk (dibaca, jonathan yang artis itu lo). hehehehe peace....... Saya juga memberi tahu keluarga supaya siap-siap kalu nuh nginep di rumah tapi ditunggu-tunggu nyampe magrib ga ada kabar juga, eh ternyata nuh nginepnya di saodranya. Hmm memang sih nuh belum tau rumah saya tapi dalam perkiraan saya salah satu dari keluarganya ada yang tau Singaparna, secara kabupaten terkenal di jawa barat gitu lo.ekekekeke.......tapi nyatanya belum cukup terkenal.hahahaha Ya udah besok saya ke dadaha untuk menemui nuh dan keponakanku nafis. Oh ya mengenai nuh dia itu sahabat saya sewaktu kuliah bahkan saya sudah anggap seperti ibu saya. *Nah lo?...hehe maksudnya saking dewasa dan baiknya dia (nuh ditunggu bayaranya.ekekekekekek) dan percaya atau tidak kadang kalu inget mamah suka nemu wajah mamah di wajahnya nuh.(ko bisa ya?mirip kali ya?!glek....) “tik, udah berangkat” pesan teks dari ijonk pagi itu, “udah, nih baru mau berangkat” . Lima belas menit kemudian ijonk kirim sms lagi “tik, udah nyampe mana”, aduh kasian nih anak orang sudah nunggu lama. Supaya gak mengecewakan saya bales saja “iya nih udah di angkot singaparna (angkot kedua dari rumah), kalau boleh jujur itu sebenarnya baru naik angkot.hehehe soalnya beli kue dulu jadi agak lama dikit. Turun dari angkot, saya langsung “cungar-cengir” untuk menangkal wajah BT temen saya itu. hahahaha........emang sih, menunggu merupakan pekerjaan yang paling menyebalkan cuacanya panas pula.Xixixixixi (waduh GAWAT saya sudah berkontribusi atas menghitamnya kulit temen saya itu.*lah ko.hehehe). Alhamdulilah kami pun sampai di dadaha, ada bongkahan hati yang meloncat-loncat ga tau apa lah itu, yang jelas sudah ta sabar pengen ketemu dengan nuh dan menggendong nafis. Memang tidak mudah menemukan orang di tengah-tengah kerumunan manusia. Tetapi dengan menyusuri jalan dan menuju tempat sesuai kode yang di berikan nuh di SMS, alhamdulilah kami di takdirkan untuk bertemu. Hal pertama yang di ucapkan saat bertemu “ lah ko nuh kurusan” hahahaha dasar perempuan ya. Asal tau aja, terakhir bertemu dengan nuh itu badanya masih gede soalnya habis melahirkan nafis jadi wajar aja kalau sekarang badanya sudah kembali seperti waktu kuliah dulu. Banyak moment yang terjadi, dari mulai usaha keras buat bisa meggendong nafis (gak tau kenapa nafis gak mau digendong ma saya padahal dulu waktu masih 2 bulan nafis anteng-anteng saja kalau digendong ma siapapun * ya iyalah..blom bisa memilih.hahaha..., tapi dengan ngajak kabur nafis ke tukang balon akhirnya berhasil juga. Yes...:), Terus tik ngersa bersalah banget waktu gak sengaja ngelepasin balon gas upin milik nafis, baru nyadar tinggal talinya aja yang di pegang.hhahahaha parah, tapi karena saya tante yang baik hati dan bertanggung jawab.xixixi balon upin nya di ganti balon Sponge bob (sponge bob itu kesukaannya tante titin lo nafis.he..), terus melihat atraksi-atraksi seni yang di hadirkan seperti tarian, barongsai, sampai pencak silat. Oh iya disana juga ketemu dengan nenek dan kakeknya ijonk dan kami pun bersalaman dengan beliau “kemana bapak?” kake ijonk menanyakan anaknya itu, “ada di rumah ke” jawab ijonk dengan senyum-senyum, yang bikin lucu celetukan nuh menanggapi pertanyaan kakeknya ijonk itu “ijonk mah musrik”.hahahaha, soalnya backroud organisasi keluarga ijonk juga saya beda dengan organisasi yang d hadiri kami saat itu.iya kami memang berbeda sejak dari dulu, tapi dengan perbedaan itu kami belajar saling memahami dan menghormati. Ada penyesalan di hati karena tidak bisa menyambut dengan baik kedatangan nuh dengan keluarga di Tasik. Lain kali ke tasik lag ya, tapi khusus ke rumah saya.hehehe

PEMILU BUPATI DAN WAKIL BUPATI TASIKMALAYA

PEMILU BUPATI DAN WAKIL BUPATI TASIKMALAYA Hari minggu kemarin (9 Januari 2011) warga kabupaten Tasikmalaya mengadakan pesta demokrasi yaitu pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya. Dimana selama dua periode ini posisi bupati di duduki oleh Drs. H. Tatang, Mpd Adapun calon bupati dan wakil bupati ada delapan pasang yaitu :
1. H. Endang Kusaeni, SH, M. Si dan Drs. H. Suparman
2. H. Subarna, SE, M.Si dan Hj. Dede T. Widarsih, SE
3. H. Endang Hidayat, SH dan Akhmad Juhana, M. M.Pd
4. Drs. H. Achmad Saleh K dan H. Ucu Asep Dani, ST.,MP
5. H. Harmaen Muchyi Wiratanuningrat, S.IP dan Drs. H. Tachman Iding Husaen
6. H. Uu Ruzhanul Ulum, SE dan Ade Sugianto., S.IP
7. H. Ade Sumia Hendriana, M.Si dan Drs. H. Nanang Ma’mur, M.Pd
8. H. E. Hidayat, SH.,MH dan Drs. H. Asep Achmad Djaelani, MM

Saya sebagai rakyat membingungkan meilih satu dari delapan pasang, karena belum mengenal para calon Bupati dan Wakil Bupati itu hanya mengenal wajah-wajahnya saja, biasa kalau musim pemilu selalu ada album foto disepanjang jalan. Mungkin saya sebagai rakyat yang tidak berkecimpung dalam politik dan pemerintahan kuper akan profil calon Bupati dan Wakil Bupati, saya yakin banyak yang seperti saya. Saya coba browsing mengenai profil secara mendalam tentang mereka di internet tapi hasilnya nihil. Bagaimanapun rakyat sebagai pemilih harus tau dahulu siapa yang akan dipilih menjadi pemimpinnya. Hampir semua yang saya temui kemarin masih bingung memilih yang mana karena selama masa kampanye, kebanyakn hanya poster-poster yang di pampang jarang yang disertai dengan riwayat hidup dan visi misi (hahahaha......ribet kali ya). Sebagian besar mengenal mereka dari mulut ke mulut dan interpresi dari golongan tertentu (ini untuk rakyat kecil saja gak tau deh kalau rakyat besar.hehe). Ya sudah lah, toh pemilu nya sudah terjadi.hehehe....ini hanya ganjalan dihati saja. Kemarin penjoblosan di adakan di tiap KPPS (Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara), setiap KPPS menampung kurang lebih lima RT. Dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 13.00. Pemilihan suara di TPS :
 Daftar di meja anggota KPPS dengan menunjukan surat pemberitahuan.
 Menunggu giliran untuk dipanggil di tempat duduk pemilih.





 Dipanggil dan diberi lembar surat suara dalam keadaan terbuka.
 Memberikan suara di bilik suara.

 Memasukan surat suara ke dalam kotak suara yang diperlihatkan kepada anggota KPPS.
 Menandai salah satu jari tangan dengan tinta.

 Pulang..............tanpa snanck.hihhihi
Setelah perhitungan suara, di KPPS ternyata dimenangkan oleh pasangan no 6. Jumlah yang tidak menggunakan hak suranya cukup banyak ada 185, hal ini dikarenakan banyak warga yang tinggal di luar kota untuk bekerja ataupun kuliah. Siapapun nanti yang menjadi bupati dan wakil bupati diharapkan untuk memajukan kabupaten Tasikmalaya ini terutama di bidang pendidikan dan bisa mempertanggung jawabkannya terhadap (T)uhan dan rakyat.