16.5.11

Cuti Bersama yang Tidak Libur

kemarin, pemerintah telah mengumumkan tanggal 16 juni 2011 menjadi libur nasional. Sangat mendadak memang, sehingga banyak orang yang tidak tau dan pada akhirnya tidak seragam libur di hari ini (tepatnya). seperti PNS libur tapi Bank tidak libur kemudian ada sekolah yang libur dan sebagian lagi tidak libur.
Ketidak jelasan itu juga menimbulkan tanya pada banyak siswa dan staf pengajar dimana saya mengajar. dari mulai kemarin siang banyak siswa dan guru yang sms untuk menanyakan besok libur apa tidak.*saya sendiri juga tidak tau.hahaha
kalau firasat sih gak libur kayaknya, karena kemarin sore anak-anak pada latihan upacara dan tidak ada pemberitauan dari kepala sekolah (bisik saya dalam hati). dan akhirnya untuk memastikan, saya menghubungi kepala sekolah dan jawabnya emang tidak libur karena ada acara pengumuman kelulusan kelas XII. yupz kepastian sudah ada, saya beritahukan ke teman-teman.
dan tadi pagi, orang-orang di rumah pada ngejek karena semua pada libur eh ini malah sekolah, hihihi
meskipun sudah ada keputusan, tapi keraguan masih menyelimuti meskipun mau berangkat sekolah sampai-sampai saya memutuskan untuk memakai batik dan sepatu yang biasa saya pakai untuk 'main'.he karena dalam pikiran saya mesikpun masuk, pasti kegiatan belajar mengajar tidak akan efektif. tapi perkiraan saya pun buyar saat melihat barisan anak-anak yang siap-siap untuk upacara.*tepuk jidat
tadinya sih gak bakal upacara karena saltum.hehe...tapi karena kewajiban, jadi rasa malu nya di ilangin dulu.hufs...
Guru-guru pun hanya tiga orang yang ke sekolah, dan akibatnya banyak siswa kelas 1 dan 2 yang terlantar kaya anak ilang, mencari-cari gurunya yang gak ada.hehehe Kepala sekolah memaklumi, karena kurang koordinasi dengan guru-guru sehingga banyak yang menganggap libur.
dari pada anak-anak mubadzir datang ke sekolah, saya pun melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Sehubungan dengan cuti bersama ini, saya menemukan artikelnya yang cukup menggelitik
ya begitulah ocehan saya di hari cuti bersama ini, memang sih muter-muter tapi ta apa lah, hitung-hitung belajar berekspresi lewat tulisan....

14.5.11

Pelatihan Broadband Learning Center (BLC)

tada...ketemu lagi .:)
sudah hampir tiga bulan gak posting di sini, eh sekarang lagi sempet nih, dan kebetulan sedang mengikuti pelatihan Broadband Learning Center (BLC) 2011 di SMK Al-Huda Sariwangi Singaparna


Peserta dari pelatihan ini adalah para siswa dan guru, nah karena saya sudah tergolong "tua".hehe...jadi masuk ke golongan guru :P
perjalanan kesini cukup memberikan kesan tersendiri, campur aduk antara heran dan was-was. bagaimana tidak heran, ternyata jauh........hahahaha, dan was-was takut si hujan dateng soalnya gak bawa plastik buat ngebungkus notebook.
sesampai di SMK AL-Huda ternyata pelatihan sudah di mulai, dan dengan langakah seribu langsung ke tempat pelatihan.
pelajaran pertama di pelatihan ini yaitu belajar membuat blog gratis, ya seperti warnaku ini. Karena terlambat jadi tidak sempat untuk membuat email baru jadi langsung aja buka warnaku ini sambil 'cuci mata' kemana-mana.hehehe
hasil 'cuci mata' ke kompas, nemu banyak hal permasalahan pendidikan terutama mengenai pelajaran yang hitung mengitung. sampai sekarang pelajaran itu masih menjadi pelajaran yang memusingkan bagi sebagian besar siswa di Indonesia. bagaimana tidak, selama ini pelajaran matematika hanya menghapal rumus dan masih bersifat abstrak sehingga berdampak pada pelajaran lainya yang menggunakan hitungan seperti fisika dan kimia.
di lapangan (kelas), saya sering menemukan siswa yang kesulitan menyelesaikan soal karena tidak tau bagaimana cara menghitung angka-angka tertentu, padahal untuk pelajaran fisika dan kimia hanya cukup memasukan angka pada simbol-simbol sesuai 'kesepakatan'. ta ayal, saya sering menjelaskan dulu cara menghitung angka-angka rumit itu. padahal kalau di tinjau dari jenisnya termasuk pelajaran matematika saat di jenjang SMP, kebetulan saya mengajar di SMK dan SMA.
nyambung gak sih dari pelatihan 'jol-jol' ngebahas matematik?hahahaha. Sudahlah...:P
kembali lagi ke pelatihan, jujur saya sekrang lagi bingung. ya bingung harus ngapain.*kelihatan gak merhatiin
tapi seriusan, pemateri tadi kemana ya sudah hampir setengah jam menghilang, kayaknya diculik deh.hehe





4.2.11

Mari Belajar Bersama



Kenapa Kita Menulis?
Pertanyaan ini merupakan kunci motivasi seorang penulis. Untuk apakah kita menulis? Mari kita simak jawabannya melalui sebuah kisah nyata di bawah ini. Usianya masih sangat muda, 13 tahun. Kala itu bulan Juni 1942, pertama kalinya ia menulis dalam buku diarinya. Beberapa bulan kemudian, bersama orangtuanya, ia bersembunyi di sebuah loteng gelap karena sedang diburu oleh rasisme Nazi yang sedang ganas-ganasnya. Seringkali ia mendengar suara deru pesawat tempur dan rentetan senjata api yang mengawang di atas Secret Annex itu.
Untuk mengisi hari-hari panjangnya di tempat persembunyian tersebut dan untuk mengatasi rasa takutnya, ia mencurahkan segala perasaannya dalam sebuah buku diari, catatan harian, yang dikemudian hari mengatarkannya menjadi seorang ‘pengisah sejati’ yang terkenal di seluruh dunia. Gadis itu bernama Anne Frank.
Aku berharap, demikian ia mengawali tulisannya pada diarinya yang diberinya nama Kitty, aku bisa mencurahkan isi hatiku padamu dengan cara yang belum pernah aku lakukan pada siapapun sebelumnya, aku harap kamu dapat memberi rasa nyaman dan juga semangat untukku.
Berbulan-bulan ia tidak melihat matahari dan tidak mengetahui dunia luar. Namun ia terus saja menulis, “…aku suka menulis, banyak hal yang terlampau menIk dan luar biasa dalam hatiku, akan aku tumpahkan lewat tulisan. Kertas memiliki kesabaran yang lebih ketimbang manusia.”
Pada bulan April 1944 ia curhat pada diarinya bahwa ia rindu ingin sekolah lagi, Andai perang tidak juga berakhir bulan September, aku tidak akan kembali ke sekolah… Memang Anne Frank tidak pernah lagi melanjutkan sekolahnya hingga akhir hayatnya.
Karena pada tanggal 4 agustus pagi, delapan orang yang bersembunyi di Secret Annex, termasuk Anne Frank, disergap oleh intelejen bayaran Nazi lalu digiring ke Penjara, lalu ke kamp pembuangan sampai akhirnya dicampakkan ke sebuah kamp mengerikan di dekat Hannover (Jerman) tahun 1945. Bersama dengan impian remaja dan cita-citanya, akhirnya Anne Frank meninggal dunia karena terlalu lelah, sakit dan lapar. Mayatnya dibuang ke sebuah pemakaman umum Bergen-Belsen. Ia mati dalam usia belasan tahun tanpa sempat tahu bahwa beberapa waktu kemudian, setelah perang usai, diari-nya ditemukan oleh petugas berceceran di lantai Secret Annex yang akhirnya menjadi sebuah dokumen sejarah yang dipublikasikan di seluruh dunia.
Nah, dari kisah di atas kita dapat memetik pelajaran penting bahwa menulis adalah sebuah cara untuk mendokumentasikan segala pikiran, pengalaman dan imajinasi kita ke dalam bentuk tulisan. Untuk melengkapi jawaban ini, saya masih ingin mengutip penggalan-penggalan bagus dari diari Anne, Saat aku menulis, aku dapat meluruhkan seluruh deritaku. Ketakutanku lenyap, gairah hidupku bangkit kembali! ….. aku berharap, semoga bisa, oh, aku sangat berharap, hanya dengan menulis aku dapat merekam segalanya, seluruh pikiran, ide dan fantasiku. Pada awalnya, si Anne tidak berpikir kalau buku diarinya akan dipublikasikan secara luas. Ia menulis untuk dibaca sendiri dan berdasarkan motivasi seperti yang diuraikannya di atas.
Sebetulnya, dipelajari atau tidak, menulis itu tetap mengiringi hidup kita sehari-hari karena memang sudah menjadi kebutuhan. Baik untuk kepentingan resmi seperti mengerjakan tugas sekolah/kuliah/kantor, maupun untuk keperluan yang lebih bersifat privasi seperti menulis surat cinta, sms atau menulis curahan hati di buku diari.
Sesuai dengan jenis tulisannya, aktifitas menulis memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Menulis laporan penelitian tentu tidak sama dengan menulis novel. Demikian juga dengan menulis artikel yang berbeda dengan menulis cerpen. Oleh karena itu menulis amat penting untuk dipelajari dan dipraktekkan.
“Kalau berbulan-bulan anda pelajari teori ‘berenang’ tanpa pernah menyentuh air, maka percayalah anda tidak akan pernah bisa berenang. Sebaliknya kalau anda dilempar ke dalam kolam renang dua atau tiga kali, besar kemungkinan anda akan otomatis menguasai teknik keseimbangan tubuh yang merupakan kunci utama ilmu renang. Demikian juga dengan ilmu mengarang. Anda harus akrab dengan buku dan alat tulis yang memang dikhususkan untuk mengarang”.

Kegiatan menulis sangat berguna, terutama dalam mendokumentasikan sesuatu, entah kisah hidup kita, kisah ‘special’ yang kita anggap perlu dikenang selamanya hingga peristiwa sejarah. Tradisi lisan mudah hilang dalam ingatan, sebaliknya tulisan akan selalu abadi sepanjang masa (begitu kata orang).
Berikut ini beberapa tips yang akan memudahkan anda dalam menulis, terutama menulis cerita pendek.

Menulis Harus Ada Minat.
Langkah pertama untuk menjadi seorang penulis adalah: ada keinginan yang kuat untuk menjadi seorang penulis. Ada gairah yang menggebu-gebu untuk menulis. Gairah ini akan mengantarkan kita pada semangat ‘saya pasti bisa’. Tanpa itu, hanya akan melahirkan seorang penulis iseng yang se-ala kadarnya saja.

Rajinlah Membaca.
Seringkali kita membaca buku hanya pada saat menjelang ujian (sekedar untuk kepentingan merebut nilai tinggi). Membaca, hanya sekedar menghafal. Membaca yang dimaksud di sini adalah benar-benar untuk mengerti, memahami dan menikmati isi buku. Jika anda ingin menjadi seorang kolomnis maka banyaklah membaca opini di media massa. Jika anda ingin menjadi seorang novelis atau cerpenis maka banyaklah membaca novel dan cerpen yang memungkinkan anda ani mencerna, menikmati dan meniru isinya. Agar bisa menulis, usahakanlah banyak membaca. Hanya perlu dicatat, mulailah dengan membaca sesuatu yang mudah dimengerti dan sesuaikan dengan jenis tulisan apa yang ingin anda tekuni.
Misalnya anda ingin menjadi seorang cerpenis remaja. Maka banyaklah membaca cerpen-cerpen remaja di majalah remaja maupun di dalam buku kumpulan cerpen. Perhatikan bagaimana cara penulisannya dari awal hingga akhir dan bagaimana penulisnya mengelola konflik remaja dalam bentuk cerita menarik. Karya orang lain penting untuk dijadikan referensi bagi seorang pemula.

Mulailah Dengan menulis Cerpen Singkat.
Banyak orang yang mengeluh, bahwa ia sudah banyak membaca novel dan cerpen tetapi tidak juga bisa menulis sebuah cerpenpun. Ada juga yang mengatakan apabila ia paling pandai bercerita lisan kepada temannya namun amat sulit menuangkan ke dalam bentuk tulisan.
Mulailah dengan menulis cerpen yang singkat dan semanpu ada menulisnya. Sebaiknya tidak usah dulu mengacu pada standar penulisan cerpen di majalah atau ketentuan dalan lomba. Semakin sering mencoba menulis cerpen, dengan gaya seperti apapun, kita akan semakin terbiasa dan menguasai teknik menulis cerpen. Apalagi diringi dengan membaca dan meminta bimbingan khusus dari seseorang yang sudah mahir menulis.

Latihan dengan metode “plagiat”
Cara ini adalah dengan Menulis Ulang Karya Orang Lain. Ingat, ini hanya untuk latihan sebaiknya tidak dipraktekkan untuk keperluan yang lain.

Pertama-tama kita pilih dulu tulisan orang lain yang kita anggap menarik. Misalnya sebuah cerpen yang berjudul Aku Lemah Karena Cinta. Kemudian kita menulis ulang karya itu dengan ketentuan sebagai berikut: anda bebas mengedit dan ‘memodifikasi’ naskah itu sesuai dengan kehendak anda, silahkan ganti juga nama tokohnya dan ubahlah judulnya, misalnya menjadi Jangan Berikan Aku Cinta. Atau kalau anda bisa, balikkanlah cerita itu sehingga judulnya menjadi Ku Tegar Karena Cinta.
Cerita asli yang seharusnya sedih cobalah diputarbalikkan sehingga menjadi cerita gembira (happy ending). Banyak orang yang latihan dengan cara ini dan lama kelamaan berhasil menulis cerpen secara mandiri.
Metode ini akan membuat kita menguasai anatomi (bagian-bagian) cerita, cara menempatkan penanda, cara memulai, cara menggunakan kalimat sambung, variasi kata dan juga bagaimana sih cara ‘mengganggu’ pembaca dengan kejutan-kejutan. Saya sendiri, pertama kali menulis sebuah artikel di sebuah media massa dengan metode ini. Waktu itu temanya sudah diatur oleh media yang bersangkutan yaitu tentang konsep ideal tentang gerakan mahasiswa. Saya menemukan sebuah artikel bagus dan langsung saya modifikasi. Judul artikel itu saya ubah, kemudian paragrafnya saya ubah dengan bahasa saya sendiri dengan tema yang masih seperti aslinya dan, artikel itu dimuat oleh media massa setelah menyisihkan banyak saingan mahasiswa. Waktu itu saya memang tidak tahu bahwa metode seperti ini tidak bagus untuk praktek langsung untuk di media. Tetapi sebenarnya cara ini boleh saja asalkan hasil ‘modifikasinya’ tidak mirip-mirip banget.
Oleh : Liga Alam M

RESENSI SAKINAH BERSAMAMU

Judul Buku : Sakinah Bersamamu 
Penulis : Asma Nadia 
Penerbit : AsmaNadia Publishing House 
Tahun Terbit : 2010

11.1.11

Saat Nuh ke Tasik

“Ass ibu bade tumaros dupi ka desa suka laksana kec. Cigungur ti terminal naek angkot jurusan mana?punten ngawagel” (dibaca, Ass. Ibu mau nanya kalau ke desa suka laksana kec. Cigungur dari terminal naek angkot jurusan apa? Maaf mengganggu). Kening saya langsung mengerut karena keheranan menerima pesan SMS itu. Mungkin salah kirim kali ya bisiku dalam hati, bagaimana tidak heran nomornya tidak dikenal terus alamat yang ditanyakan gak saya ketahui. Dengan ta menghiraukan pertanyaan pesan tersebut, ta di balas lah sms itu (sebenarnya sih karena lagi gak punya pulsa juga.hihihihi). Dua hari kemudian, samar-samar lagu what if nya mocca terdengar dari ruang TV . segera saya menghampiri HP, ada panggilan masuk dari nomor yang dua hari kemarin menanyakan alamat yang ta jelas itu. “Assalamualaikum” suara laki-laki membuka pembicaraan. “ini dengan tantenya upi?” tanya nya, “oh bukan, maaf salah sambung” jawabku singkat. “ini dengan tante yang suka tidur ya? Suka males-malesan kalo pagi di kasur?” (Glek....siapa nih orang, tau kebiasaan “baiku” sewaktu di kosan.hehehe). terdengar tawa yang ta asing di telingaku, dan menuju pada satu nama “ a.roma?” “hahahaha” jawabnya, cukup sebagai pengganti kata iya! a.roma adalah suami sahabatku nuraini sarah (dipanggil Nuh), nuh menikah waktu masih kuliah di Bandung dulu, makanya suaminya itu tau kebiasaan kami di kosan (terutama saya yang pernah sekamar dengan nuh.hehehe) “waduh, kenapa smsnya tidak di balas?” dengan rasa bersalah saya menjawab dengan “hehe....maaf a, bla,,,bla...bla...” buanyak alasan deh pokonya. Ternyata eh ternyata suaminya nuh itu lagi ada di tasik, sedang mengkuti perkemahan se jawa barat yang di adakan oleh salah satu ORMAS besar di Indonesia. Terjawablah keheranan saya mengenai pesan dua hari kemarin, tapi anehnya meskipun saya orang tasik ko tidak tau ya alamat tersebut ( saya yang kurang gaul apa tempatnya yang “pelosok”?.hehehe) Katanya, besok istrinya akan ke tasik mau menghadiri musyawarah wilayah ORMAS se Jawa Barat di dadaha tasik sekaligus bertemu dengan saya dan teman-teman. “Ok deh a, besok saya ke dadaha” menutup pembicaraan pagi itu. Di sms lah temen-temen supaya besok bisa kumpul ke dadaha, dari 3 temen yang di kasih tau cuman ijonk aja yang bisa, mengenai namanya ijonk sebenarnya sih nama aslinya Muhammad Haromain, gak tau asal-usulnya dari mana nama panggilanya itu, soalnya kalau lihat orangnya uh........... jauh banget ma ijonk (dibaca, jonathan yang artis itu lo). hehehehe peace....... Saya juga memberi tahu keluarga supaya siap-siap kalu nuh nginep di rumah tapi ditunggu-tunggu nyampe magrib ga ada kabar juga, eh ternyata nuh nginepnya di saodranya. Hmm memang sih nuh belum tau rumah saya tapi dalam perkiraan saya salah satu dari keluarganya ada yang tau Singaparna, secara kabupaten terkenal di jawa barat gitu lo.ekekekeke.......tapi nyatanya belum cukup terkenal.hahahaha Ya udah besok saya ke dadaha untuk menemui nuh dan keponakanku nafis. Oh ya mengenai nuh dia itu sahabat saya sewaktu kuliah bahkan saya sudah anggap seperti ibu saya. *Nah lo?...hehe maksudnya saking dewasa dan baiknya dia (nuh ditunggu bayaranya.ekekekekekek) dan percaya atau tidak kadang kalu inget mamah suka nemu wajah mamah di wajahnya nuh.(ko bisa ya?mirip kali ya?!glek....) “tik, udah berangkat” pesan teks dari ijonk pagi itu, “udah, nih baru mau berangkat” . Lima belas menit kemudian ijonk kirim sms lagi “tik, udah nyampe mana”, aduh kasian nih anak orang sudah nunggu lama. Supaya gak mengecewakan saya bales saja “iya nih udah di angkot singaparna (angkot kedua dari rumah), kalau boleh jujur itu sebenarnya baru naik angkot.hehehe soalnya beli kue dulu jadi agak lama dikit. Turun dari angkot, saya langsung “cungar-cengir” untuk menangkal wajah BT temen saya itu. hahahaha........emang sih, menunggu merupakan pekerjaan yang paling menyebalkan cuacanya panas pula.Xixixixixi (waduh GAWAT saya sudah berkontribusi atas menghitamnya kulit temen saya itu.*lah ko.hehehe). Alhamdulilah kami pun sampai di dadaha, ada bongkahan hati yang meloncat-loncat ga tau apa lah itu, yang jelas sudah ta sabar pengen ketemu dengan nuh dan menggendong nafis. Memang tidak mudah menemukan orang di tengah-tengah kerumunan manusia. Tetapi dengan menyusuri jalan dan menuju tempat sesuai kode yang di berikan nuh di SMS, alhamdulilah kami di takdirkan untuk bertemu. Hal pertama yang di ucapkan saat bertemu “ lah ko nuh kurusan” hahahaha dasar perempuan ya. Asal tau aja, terakhir bertemu dengan nuh itu badanya masih gede soalnya habis melahirkan nafis jadi wajar aja kalau sekarang badanya sudah kembali seperti waktu kuliah dulu. Banyak moment yang terjadi, dari mulai usaha keras buat bisa meggendong nafis (gak tau kenapa nafis gak mau digendong ma saya padahal dulu waktu masih 2 bulan nafis anteng-anteng saja kalau digendong ma siapapun * ya iyalah..blom bisa memilih.hahaha..., tapi dengan ngajak kabur nafis ke tukang balon akhirnya berhasil juga. Yes...:), Terus tik ngersa bersalah banget waktu gak sengaja ngelepasin balon gas upin milik nafis, baru nyadar tinggal talinya aja yang di pegang.hhahahaha parah, tapi karena saya tante yang baik hati dan bertanggung jawab.xixixi balon upin nya di ganti balon Sponge bob (sponge bob itu kesukaannya tante titin lo nafis.he..), terus melihat atraksi-atraksi seni yang di hadirkan seperti tarian, barongsai, sampai pencak silat. Oh iya disana juga ketemu dengan nenek dan kakeknya ijonk dan kami pun bersalaman dengan beliau “kemana bapak?” kake ijonk menanyakan anaknya itu, “ada di rumah ke” jawab ijonk dengan senyum-senyum, yang bikin lucu celetukan nuh menanggapi pertanyaan kakeknya ijonk itu “ijonk mah musrik”.hahahaha, soalnya backroud organisasi keluarga ijonk juga saya beda dengan organisasi yang d hadiri kami saat itu.iya kami memang berbeda sejak dari dulu, tapi dengan perbedaan itu kami belajar saling memahami dan menghormati. Ada penyesalan di hati karena tidak bisa menyambut dengan baik kedatangan nuh dengan keluarga di Tasik. Lain kali ke tasik lag ya, tapi khusus ke rumah saya.hehehe

PEMILU BUPATI DAN WAKIL BUPATI TASIKMALAYA

PEMILU BUPATI DAN WAKIL BUPATI TASIKMALAYA Hari minggu kemarin (9 Januari 2011) warga kabupaten Tasikmalaya mengadakan pesta demokrasi yaitu pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya. Dimana selama dua periode ini posisi bupati di duduki oleh Drs. H. Tatang, Mpd Adapun calon bupati dan wakil bupati ada delapan pasang yaitu :
1. H. Endang Kusaeni, SH, M. Si dan Drs. H. Suparman
2. H. Subarna, SE, M.Si dan Hj. Dede T. Widarsih, SE
3. H. Endang Hidayat, SH dan Akhmad Juhana, M. M.Pd
4. Drs. H. Achmad Saleh K dan H. Ucu Asep Dani, ST.,MP
5. H. Harmaen Muchyi Wiratanuningrat, S.IP dan Drs. H. Tachman Iding Husaen
6. H. Uu Ruzhanul Ulum, SE dan Ade Sugianto., S.IP
7. H. Ade Sumia Hendriana, M.Si dan Drs. H. Nanang Ma’mur, M.Pd
8. H. E. Hidayat, SH.,MH dan Drs. H. Asep Achmad Djaelani, MM

Saya sebagai rakyat membingungkan meilih satu dari delapan pasang, karena belum mengenal para calon Bupati dan Wakil Bupati itu hanya mengenal wajah-wajahnya saja, biasa kalau musim pemilu selalu ada album foto disepanjang jalan. Mungkin saya sebagai rakyat yang tidak berkecimpung dalam politik dan pemerintahan kuper akan profil calon Bupati dan Wakil Bupati, saya yakin banyak yang seperti saya. Saya coba browsing mengenai profil secara mendalam tentang mereka di internet tapi hasilnya nihil. Bagaimanapun rakyat sebagai pemilih harus tau dahulu siapa yang akan dipilih menjadi pemimpinnya. Hampir semua yang saya temui kemarin masih bingung memilih yang mana karena selama masa kampanye, kebanyakn hanya poster-poster yang di pampang jarang yang disertai dengan riwayat hidup dan visi misi (hahahaha......ribet kali ya). Sebagian besar mengenal mereka dari mulut ke mulut dan interpresi dari golongan tertentu (ini untuk rakyat kecil saja gak tau deh kalau rakyat besar.hehe). Ya sudah lah, toh pemilu nya sudah terjadi.hehehe....ini hanya ganjalan dihati saja. Kemarin penjoblosan di adakan di tiap KPPS (Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara), setiap KPPS menampung kurang lebih lima RT. Dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 13.00. Pemilihan suara di TPS :
 Daftar di meja anggota KPPS dengan menunjukan surat pemberitahuan.
 Menunggu giliran untuk dipanggil di tempat duduk pemilih.





 Dipanggil dan diberi lembar surat suara dalam keadaan terbuka.
 Memberikan suara di bilik suara.

 Memasukan surat suara ke dalam kotak suara yang diperlihatkan kepada anggota KPPS.
 Menandai salah satu jari tangan dengan tinta.

 Pulang..............tanpa snanck.hihhihi
Setelah perhitungan suara, di KPPS ternyata dimenangkan oleh pasangan no 6. Jumlah yang tidak menggunakan hak suranya cukup banyak ada 185, hal ini dikarenakan banyak warga yang tinggal di luar kota untuk bekerja ataupun kuliah. Siapapun nanti yang menjadi bupati dan wakil bupati diharapkan untuk memajukan kabupaten Tasikmalaya ini terutama di bidang pendidikan dan bisa mempertanggung jawabkannya terhadap (T)uhan dan rakyat.